Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) Bacawapres pasangan AMIN (Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pemilu 2024). Sumber Foto: Instagram @cakiminnow |
POLITIK (Ruangaspirasi.net) Koalisi PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo menetapkan Mahfud MD sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo pada Pemilu Tahun 2024. Pasangan Ganjar Mahfud juga mendaftar ke KPU RI sebagai Bacapres dan Bacawapres pada hari pertama pendaftaran dibuka, tidak mau kalah dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhamimin Iskandar (AMIN). Kamis 19 Oktober 2023 kemarin.
Sekretaris Nasional Gerbang Amin relawan pendukung Muhaimin Iskandar, FS Zuhri menilai penunjukan Mahfud MD ini bukti bahwa PDIP dan Megawati sangat menghitung pengaruh Muhaimin Iskandar khususnya di Jawa Timur.
‘’Jawa Timur adalah basis NU dan pendukung utama Gus Muhaimin, tentu menjadi pertimbangan PDIP menetapkan Pak Mahfud sebagai cawapres mereka, Solidnya kekuatan Gus Muhaimin dan PKB di Jatim bisa dilihat dari dua agenda di Malang dan Sidoarjo kemarin” Terang Zuhri.
Zuhri menilai, penunjukan Mahfud patut disyukuri oleh pendukungnya, karena dengan ditetapkannya Gus Muhaimin sebagai cawapres membuka jalan bagi kader NU lainnya, salah satunya Mahfud MD, Zuhri bahkan memperkirakan saat ini Prabowo dan koalisinya masih menunda mengumumkan Cawapresnya juga karena pertimbangan yang sama.
Baca Juga: Komunitas Nelayan Situbondo Berikan Mandat Capres 2024 pada Gus Muhaimin
‘’Bisa dibilang Pak Mahfud itu dapat berkah dari Gus Muhaimin pasca resmi jadi cawapresnya Anies, kita tunggu saja kader NU lainnya bakal digandeng oleh Prabowo’’ Lanjut Zuhri
Meski demikian, Zuhri menyakini suara NU khususnya di Jatim dan Jateng akan tetap solid kepada Gus Muhaimin, alasan mengapa hal ini terjadi setidaknya karena dua hal, pertama warga NU saat ini menurut Zuhri sudah memiliki kesadaran dan referensi politik yang cukup tinggi sehingga dapat menilai secara obyektif siapa kader NU yang selama ini telah berkhidmat kepada ummat dan menjaga ahlussunnah wal jamaah. Yang kedua, di akar rumput irisan para loyalis Gus Muhaimin tidak terpisahkan dengan penggerak NU baik struktural maupun kultural.
‘’Di Jawa Timur dan Jawa Tengah khususnya, penggerak NU itu mau Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU dan banom-banom lainnya itu irisan politiknya mayoritas ya ke PKB, setidaknya jadi simpatisan PKB, bahkan yang memilih berafilifasi dengan partai lainpun, pilihan presidennya ya tetap condong ke pasangan yang ada NU dan PKB-nya’’ lanjut Zuhri.
Baca Juga: Nelayan Pantura Situbondo Deklarasi Dukungan Gus Muhaimin Capres 2024
Zuhri juga menyinggung agar lembaga-lembaga survey tidak lagi main-main dengan model dan metode yang digunakan dengan mengarahkan hasil survey kepada kandidat tertentu, karena kalau itu terus dilakukan fenomena arus bawah tidak akan terpotret secara obyektif, dan lama-lama lembaga survey tidak lagi dipercaya oleh masyarakat.
‘’Beberapa simpatisan kami yang menjadi random sampling survey menyampaikan, bahwa dari daftar pertanyaan survey memang sengaja tidak memasukkan nama Gus Muhaimin sebagai capres atau cawapres, bahkan pasca dideklarasikanpun belum ada lembaga survey yang memasukkan prediksi bahwa pasangan Amin bakal lolos putaran kedua, padahal fenomena arus perubahan di bawah tak terbantahkan’’ beber Zuhri
Zuhri meyakini melihat fenomena yang ada, sebentar lagi lembaga-lembaga survey akan mulai berbenah, karena pasca pilpres mereka juga punya kepentingan untuk mengambil peran dalam pilkada 2024.
‘’Sebelumnya banyak lho pengamat dan lembaga survey yang memprediksi pasangan Amin tidak akan berlayar karena satu dan lain hal, tapi yah kembali kalau lembaga-lembaga survey itu mau berbenah’’ pungkas Zuhri.
#Redaksi